Seperti apa konsep pernikahan impianmu?
Subscribe Today →
For exclusive Youth services Insider content.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Please briefly explain why you feel this user should be reported.
For exclusive Youth services Insider content.
Parents Helped
Each Year
Exclusive
content
Setahun lalu ada yang tanya ketika aku buka QnA, pertanyaannya:
Konsep pertama yang aku mau adalah: aku mau nikah hari Jum’at dan di bulan Syawal. Tapi, kalau option bulan Syawal sebenernya tentatif yaa, kan aku gatau jodohku kapan datangnya dan bulan Syawal cuma ada sebulan dalam setahun. Jadi, masih bisa ku tolerir di hari Jum’at aja.




Terus, kalau ditanya konsep walimahnya gimana, aku mau jawabbbb:
PLEASE, YANG KAYAK GINI!! :””)
Kalau boleh request dan gak banyak campur ide dari keluarga, mau Private or Intimate Wedding. Konsepnya garden party gitu dengan tamu undangan maksimal 150 orang dibagi dua sesi, yaitu sesi pertama untuk keluarga inti dan sesi kedua untuk teman terdekat. Sebenarnya mau 100 tamu undangan aja, tapi kayaknya gak mungkin hahaha
Untuk Akad, bisa dimulai dari jam 09.00 WIB dan resepsi harus kelar jam 14.00 WIB. Alasannya karena ngejar waktu Zuhur buat aku. Walaupun agak mengakhirkan waktu sholat Zuhur, tapi setidaknya masih terlaksana di menit-menit terakhir. Karena sejujurnya gabisa ditebak juga jadwal tamu bulanan bisa datang secara tepat atau engga. Alasan lainnya adalah karena aku cuma mau pakai satu dress aja wkwkwk, riweuh kayaknya kalau harus ganti dress lagi :”)
Dress pun gausah yang ribet dan banyak Payet ini itu, buat gatel di badan :’). Kayak gini aja cukup; simple, elegan, tapi tetep syar’i. Sejujurnya, mau pake khimar yang ada petnya aja, gamau segiempat yang ribet dililit-lilit. Emang cakep sih, lebih keliatan modern juga, tapi gak jamin tetep tegak dan rapih selama acara.
Kalau untuk make up, aku sukanya yang soft. Gak terlalu membuat orang pangling dari wajah asli aku karena sempet beberapa kali make up terlalu bold gitu. Walaupun kata orang engga, tapi kataku itu terlalu berlebihan. Untuk make up, aku usahain cari MUA syar’i (engga terlalu tabarruj, engga cukur alis, dan gak pasang bulu mata palsu). Kenapa ku bilang engga terlalu tabarruj? karena pada dasarnya semua make up ini tabarruj (ini pendapatku, boleh setuju atau boleh engga). Selain itu, make up yang soft cenderung natural lebih mudah dibersihin dan gak bikin muka kaku.
Gambaran ku sih kurang lebih seperti ini:
Lanjuttt….
Kalau di pelaminan, aku maunya cukup ada aku sama mempelai pria aja. Para orang tua cukup duduk nikmatin dan icip-icip hidangan sambil ngobrol bareng keluarga lain. Karena ku pikir agak kasian kalau harus duduk-berdiri-duduk lagi cuma untuk salam-salaman. Backdrop pelaminannya kurang lebih kayak gini; simple, lucu, dan bikin ademmm (maaf yaa, ini ngambil pelaminan orang hahaha)
Sebenarnya, aku mau backdropnya putih dengan aksen beberapa daun dan bunga. Tapi, berhubung dress aku putih, takutnya nanti kalau di foto malah gak terlalu kelihatan dress-nya. Jadi ku pilih background hijau gini atau hijau sage/matcha bisa lebih manis.
Konsep pernikahan ini maunya bervibes lebih dominan putih-hijau dan ada sedikit warna cream dari dekorasi dan beberapa bunga putih. Kurang lebih gini deh yaaaa
Baju keluarga, para tamu undangan, dan panitia mau aku usahain untuk kompak bernuansa putih, tapi tetep boleh di mix and match dengan warna lain seperti hitam atau cream. Kalau fotokan jadi lucu macem niii…
Selanjutnyaaaa, kalau untuk backsound, sebenarnya lebih suka pake spotify dibandingkan live music. Selain bisa menghemat budget, menghindarkan diri dari lagu-lagu “urakan” yang bisa merusak suasana khidmat pernikahan. Sejujurnya, aku udah list beberapa lagu yang bisa jadi referensi backsound di pernikahan nanti (ihiww….):
…dan terakhir untuk souvenir, akusih maunya tiket umroh 😝. Berhubung mempelai pria dan wanitanya belum umroh juga, jadinya mau ngasih pendukung amalan aja siapa tau bisa umroh hahaha
Konsep pernikahan impian saya :

Tidak ekspetasi apapun soal resepsi. Saya tidak peduli soal resepsi. Yang penting akad nikahnya harus flawless titik. Simple but perfect. Pengen akad di KUA, biar lebih ngirit 600k, meskipun ide ini belum tentu di ACC sama orang tua dan mertua.
sederhana sekali ya, tapi dilihatnya adem dan indaaaah gitu. preset-nya ok. ibuuuk, gausah resepsi gapapa buuuk, ijab qabul estetik kayak gini aja dah seneng bangeeeeet 🙁
sayangnya KUA di kecamatan saya berpenampakan seperti ini, saya capture dari google earth :
panaaas, kering nggak banyak hijau hijauan, kecuali pohon dipinggir jalan raya yang dipakai becak berteduh :3 semoga fotografernya jago buat ngedapetin spot foto yang bagus.
selain itu, pengen make up yang looknya soft, nggak menor, nggak berlebihan, sederhana tapi cantik dilihatnya. kurang lebih seperti ini
agak pesimis apakah MUA di daerah saya bisa request kayak mba mba diatas yang cakep paripurna 🙁 dan bisa tanpa cukur alis, jilbab tanpa punuk unta, entahlah semoga nemu yang cocok.
habis nikah nggak pengen langsung honeymoon, pengennya ngabisin waktu bareng suami dengan mendekor kamar ala ala korea
rekreasi di kamar aja, unboxing kado nikah, membahas keuangan rumah tangga, masang lampu tumblr, bercanda, nonton film, sholat berjamaah, maskeran bareng, sesekali mesen makanan lewat grab/gojek, checkout shopee, kembali fokus ke pekerjaan, bermain tic tac toe sambil minum cokelat panas, kalau udah eneg dengan rutinitas/pernikahan terasa jenuh dan membosankan, baru honeymoon diluar, sekali keluar duit (buat refreshing) lebih efisien 😁
Ya Allah, enak banget nge halu 😂
ekspetasi saya cuman itu. eksekusinya wallahu a’lam.