Mengapa foto pernikahan begitu mahal?
Subscribe Today →
For exclusive Youth services Insider content.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Please briefly explain why you feel this user should be reported.
For exclusive Youth services Insider content.
Parents Helped
Each Year
Exclusive
content
Jawabannya: Karena yang anda pilih adalah paket yang mahal, yang outputnya dapet ini-itu, cetakan ini-itu besar-besar, plus bingkai mewah, apalagi plus video shooting dst.
Harga paket foto pernikahan itu fleksibel. Jadi pertanyaan “berapa harga sebuah paket foto pernikahan” itu kurang pas. Pertanyaan yang pas itu “anda punya bajet berapa?”
Paket foto pernikahan itu tidak “fixed” kok. Bisa diecer sesuai kebutuhan dan bajet si customer, persis kayak kita jajan di KFC.
Saya bukan seorang fotografer pernikahan, tetapi karena saya mengetahui sedikit mengenai fotografi, saya mengerti mengapa layanan foto pernikahan itu sangat mahal.
Fotografi pernikahan adalah salah satu bidang fotografi yang memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Mengapa demikian?
Kamu mungkin menemukan beberapa penyedia layanan foto pernikahan yang menawarkan biaya yang murah. Namun harga yang kamu bayar akan mencerminkan hasil yang akan kamu dapatkan. Semakin murah harganya maka akan semakin banyak poin-poin yang saya sebutkan di atas yang akan dikompensasi. Semakin banyak poin-poin yang dikompensasi maka akan semakin rendah kualitas foto yang dihasilkan.
Banyak orang bilang menyediakan makanan yang mahal akan hanya berakhir ke dalam perut para tamu undangan, sedangkan yang akan terus dikenang hingga masa tua adalah hasil foto-foto pada acara pernikahan. Apabila kamu ingin mendapatkan hasil foto pernikahan yang terbaik, persiapkanlah kocek yang terbaik.
Pertama soal kompetensi, fotografer pernikahan bertugas untuk merekam momen yang mungkin hanya berlangsung sekali seumur hidup bagi pasangan. Jadi untuk memastikan bahwa foto yang diambil bisa menjadi kenangan hingga mereka tua atau dikenang oleh keturunan, mengabadikan pernikahan itu bukan hal yang remeh.
Terkait hal itu, mereka juga butuh peralatan pendukung untuk memastikan momen bisa terekam dengan baik. Itulah mengapa ada biaya tambahan untuk menyewa peralatan seperti lampu, reflektor, hingga asisten. Semua demi satu hal, kenangan sekali seumur hidup bisa ditangkap dengan baik.
Di sisi lain, itu juga mengapa fotografer pernikahan sebaiknya yang berpengalaman.
Kita tidak mungkin bakal memajang foto di pelaminan tapi gambarnya kabur karena tidak fokus atau ada bintik merah di mata karena penggunaan lampu flash yang tidak sesuai, kan?
Saya pernah menjadi fotografer pernikahan secara penuh waktu (full time), sebagai bisnis utama. Dan sekarang saya masih melayani foto pernikahan sebagai bisnis sampingan (side job).
Mahal itu relatif. Ada foto pernikahan puluhan hingga ratusan juta rupiah, tapi ada juga bahkan banyak fotografer pernikahan yang memberikan harga murah, misal 1 jutaan. Ada harga ada barang, begitu kata pepatah meskipun tidak selalu yang murah itu pasti murahan alias jelek, dan tidak selalu yang mahal itu pasti berkualitas tinggi.
Foto pernikahan itu adalah sebuah genre fotografi tersendiri. Secara umum, orang awam mempersepsikan foto pernikahan sebagai foto yang “terang” dan mukanya terlihat jelas, ketika foto bersama semua senyum. Anggaplah pandangan ini sebagai konservatif. Tidak salah, bahkan bagi beberapa orang seakan tidak ada pilihan lain, harus seperti itu.
Namun seiring berkembangnya dunia fotografi, muncul sub-sub genre foto pernikahan, antara lain shallow depth of field (banyak blur-nya), ada yang lebih mengutamakan keindahan tempat pernikahan sehingga foto pengantinnya kecil atau hanya terlihat dari samping atau belakang sehingga pengantin tidak menjadi obyek utama foto, lalu ada pula dalam 1 frame/shot ada beberapa foto pengantin sehingga lebih seperti karya seni daripada foto pernikahan, dan masih banyak gaya atau subgenre yang lain-lainnya.
Tentunya perlu ada penyesuaian, pengantin yang menyesuaikan harapannya dengan gaya sang fotografer, atau fotografer yang menyesuaikan diri dengan harapan sang pengantin. Maka dari itu, sebaiknya perlu ada pertemuan pengantin dan fotografer jauh-jauh hari sebelum pernikahan, sehingga bisa menyelaraskan harapan dengan kemampuan fotografer. Selain membicarakan gaya fotografi yang dipilih, perlu juga menentukan kapan menyerahkan daftar siapa saja yang perlu difoto (keluarga, teman kerja, tetangga, dst), siapa MC sesi foto, kapan sesi foto bersama diadakan dan dimana, apa ada hal yang perlu jadi perhatian khusus, kalau bisa dengan orangtua mereka supaya mengenal saya yang akan bertugas mengabadikan pernikahan anak mereka, dan apa pesan-pesan fotografer untuk pasangan (misal melakukan semuanya perlahan, saya akan berikan instruksi/komunikasi dengan mereka jika dibutuhkan, dst). Biasanya itu yang saya lakukan sebelum mengerjakan foto pernikahan.
Saya pribadi sebagai fotografer, merasa dengan wawancara tersebut pengantin bisa mempercayai saya sehingga paling tidak bisa meringankan beban pikiran pasangan pengantin mengenai foto pernikahan, ada saya yang membantu dan akan menyerahkan hasil foto terbaik kepada mereka.
Balik lagi ke topik “mahal”, faktor yang mempengaruhi biaya antara lain:
Cukup bisa dimengerti ya, kenapa foto pernikahan biayanya seperti itu. Pada akhirnya kembali ke pasangan pengantin siapa yang akan dipilih. Pilihlah fotografer yang setelah berbincang-bincang kalian merasa klop dan setelah melihat hasil karyanya kalian percaya bisa menghasilkan foto-foto terbaik dalam acara pernikahan kalian. Jadi, memilih fotografer pernikahan bukan sekadar karena murah atau karena teman atau saudara, tapi pilihlah yang kalian percaya dan kalian merasa nyaman bekerjasama.
Kalau manfaat yang didapatkan oleh pasangan pengantin dirasakan lebih besar daripada jumlah Rp yang dikeluarkan, tentu pengantin akan menganggap biaya yang dikeluarkan untuk foto pernikahan sebanding, begitu pula sebaliknya.
Selamat memilih dengan bijak. Salam fotografi.
Karena fotografer bertanggung jawab penuh dalam mengabadikan momen pernikahan anda.
Pernah anda mendengar proses ijab-kabul atau pemberkatan pernikahan harus di ulang, karena fotografer belum sempat mengambil foto? tentu saja tidak pernah.
Seorang wedding photographer harus bisa mengabadikan momen sakral anda tanpa mengganggu apalagi menginterupsi jalan nya acara.
Seorang fotografer juga harus berada di lokasi acara setidaknya 1 jam sebelum acara di mulai. Dan sudah harus mengambil foto preparasi, make up, detail pelaminan, dan mempersiapkan peralatan yang di perlukan (lighting dan lain-lain).
Jika acara mulai jam 8.00 WIB, maka biasanya jam 7.00 WIB fotografer sudah standby di lokasi acara. Bahkan ada yang harus standby sebelum itu, jika si calon mempelai melakukan preparasi dan make up di tempat yang berbeda. Artinya, dari pagi-pagi sekali si fotografer harus sudah siap berangkat dari rumah nya. (saya pernah sampai harus menginap di kantor karena harus berangkat jam 3.00 WIB ke lokasi). Dan
Dan setelah sampai di lokasi, fotografer harus mengambil foto dokumentasi, momen, candid, dan lain-lain untuk memuaskan hati klien nya. Bahkan dalam satu acara bisa sampai membutuhkan beberapa orang fotografer. Dan harus terus sampai acara selesai. Beruntung kalau acara berakhir di sore hari (Sekitar pukul 17.00 atau 18.00 WIB). Terkadang ada acara yang selesai sampai malam hari sekitar pukul 21.00 atau 22.00 WIB. Artinya si fotografer mungkin bisa tengah malam baru sampai di rumah nya.
Setelah acara selesai, masih ada proses editing, produksi dan cetak album. Yang mana itu membutuhkan effort dan biaya produksi yang tidak sedikit.
Dan hal yang terkadang menyakitkan hati adalah mendengar sebuah ucapan
“Cuma foto-foto gitu aja kok bisa mahal sih?”
Foto pernikahan seringkali mahal karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Pertama, ada investasi besar dari segi alat, waktu, dan keahlian dari fotografer. Kamera, lensa, dan peralatan pendukung lainnya tidak murah—dan semua itu berkontribusi untuk mendapatkan hasil foto terbaik. Selain itu, fotografer juga menghabiskan banyak waktu untuk persiapan, mengambil foto pada hari H, serta proses editing yang teliti agar hasilnya sesuai harapan.
Fotografi pernikahan juga soal pengalaman dan kreativitas. Fotografer yang berpengalaman tahu cara menangkap momen spesial dengan angle, pencahayaan, dan timing yang pas. Ini membuat setiap foto jadi punya nilai lebih, bukan sekadar jepretan biasa. Cek rekomendasi vendor-vendor terbaik di Jakarta dengan harga mulai dari Rp6 juta di blog IndoWedding; kamu bisa mendapatkan gambaran pilihan fotografer berkualitas sesuai budget dan gaya yang kamu inginkan.
Intinya, harga tinggi ini setara dengan hasil yang personal dan berkesan, yang bisa kamu nikmati seumur hidup.