Apakah harus pernikahan pakai janur melengkung adat Jawa?
Subscribe Today →
For exclusive Youth services Insider content.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Please briefly explain why you feel this user should be reported.
For exclusive Youth services Insider content.
Parents Helped
Each Year
Exclusive
content
Enggak juga. Kalau gak mau gak apa. Saya aja “international wedding” kok
Nggak.
Pakai padi melengkung juga boleh kok.
Atau kangkung melengkung.
Siaoa uang melarang.
Buktinya saya tidak melarang mwreka mau pakai apapun.
Tidak harus

Tidak ada aturan apapun yang mengharuskan
Janur itu hanya sebuah simbol. “Sejatining Nur” alias jiwa yang asli. Diharapkan dengan simbol janur tadi, sepasang mempelai akan menerima pasangannya sebagaimana jiwa mereka yang asli. Karena pernikahan itu (niatnya) untuk seumur hidup. Kalau tidak bisa saling menerima kekurangan dan kelebihan masing masing, bakal ruwet ke depannya
selain itu, janur juga dibuat sepasang sebagai Kembar mayang. Dua jiwa sejati ini hanya bisa berjalan jika berdua, tidak bisa satu pihak saja yang berjalan. Dengan demikian, janur juga menjadi simbolisasi sebagai penyatuan dua jiwa
maaf tidak bisa mencantumkan sumbernya, sumbernya adalah pitutur turun temurun dari mbah buyutnya mbah buyut saya sampai ke kuping saya yang disampaikan melalui petuah lisan