Subscribe Today →
For exclusive Youth services Insider content.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Please briefly explain why you feel this user should be reported.
For exclusive Youth services Insider content.
Parents Helped
Each Year
Exclusive
content
Apa perbedaan antara lamaran biasa dan sangjit?
Nah, kalau kita bicara soal lamaran biasa dan sangjit, sebenarnya keduanya punya makna dan nuansa yang berbeda, meskipun tujuannya sama-sama untuk mengikat komitmen. Lamaran biasa itu umumnya lebih sederhana dan informal. Biasanya, calon pengantin pria akan datang ke rumah calon pengantin wanita, diRead more
Nah, kalau kita bicara soal lamaran biasa dan sangjit, sebenarnya keduanya punya makna dan nuansa yang berbeda, meskipun tujuannya sama-sama untuk mengikat komitmen.
Lamaran biasa itu umumnya lebih sederhana dan informal. Biasanya, calon pengantin pria akan datang ke rumah calon pengantin wanita, diikuti dengan momen romantis seperti mengungkapkan perasaan dan menyatakan niat untuk menikah. Ini bisa jadi momen yang sangat emosional dan personal, di mana kedua keluarga saling berkenalan dan merayakan keputusan tersebut.
Sementara itu, sangjit itu lebih kaya akan tradisi, terutama dalam budaya Tionghoa. Momen ini biasanya melibatkan pertukaran simbolis, seperti membawa makanan, buah, atau barang-barang tertentu dari pihak pria ke pihak wanita sebagai tanda keseriusan. Sangjit sering kali diwarnai dengan acara yang lebih formal, bisa jadi ada ritual dan tata cara tertentu yang diikuti, serta melibatkan lebih banyak anggota keluarga.
Jadi, bisa dibilang lamaran biasa itu lebih “spontan” dan hangat, sedangkan sangjit lebih “resmi” dan kaya akan simbol-simbol budaya. Keduanya tetap penuh cinta, tapi dengan cara yang berbeda!
See lessApakah pernikahan di luar negeri sah di Indonesia?
Off course sah jika mendaftarkan pernikahan di kedutaan besar/konsulat jenderal RI yg ada di Luar negeri.. meski proses dokumennya cukup ribet
Off course sah jika mendaftarkan pernikahan di kedutaan besar/konsulat jenderal RI yg ada di Luar negeri.. meski proses dokumennya cukup ribet

See lessApakah sebaiknya urus administrasi pernikahan ke KUA dulu atau DP pemesanan tanggal dulu ke vendor pernikahan? Apa alasannya?
DP VENDOR DULU!!! (eh maaf nge gas, terlalu bersemangat) wkwkwk Karena vendor butuh waktu lama buat pesan. Apalagi semakin bagus si vendor, semakin jadi rebutan. Ini beberapa pengalaman durasi pemesanan vendor di acara saya: MUA : H- 8 bulan Souvenir: H- 6 bulan (karena asumsi handmade) Dekor : H- 3Read more
DP VENDOR DULU!!! (eh maaf nge gas, terlalu bersemangat) wkwkwk
Karena vendor butuh waktu lama buat pesan. Apalagi semakin bagus si vendor, semakin jadi rebutan.
Ini beberapa pengalaman durasi pemesanan vendor di acara saya:
Sedangkan KUA?
See lessFaktanya baru bisa diurus 1 bulan sebelumnya. Saya nyoba ngurus H- 3bulan (biar gk mepet), malah gk bisa di web nya.
Dan sebenarnya pesan tanggal di KUA gk begitu “rebutan” kok. Asal gk mepet, apalagi kalo tempatnya gk di KUA-nya.
Jadi, jika Anda sudah tahu tanggalnya, segera ke vendor. Semakin cepat, semakin banyak alternatif, jd semakin besar potensi dpt vendor yg oke. Gud lak!
Apa saja yang harus dilakukan calon pengantin wanita menjelang H-14 hari pernikahan?
Sy bantu jawab ya dg pengalaman pribadi. Kondisi sy menikah sdh d tahun ke 5 atau 6 gt (sperti mr. & mrs. Smith yg lupa tepatnya kapan hehe) Sy saat menikah, apalagi sdh 2 mnggu menjelang pernikahan, sy diwanti2 utk tidak keluar sm skali. Kalau namanya sih dipingit ya. Sy dibilangin kalau org maRead more
Sy bantu jawab ya dg pengalaman pribadi.
See lessKondisi sy menikah sdh d tahun ke 5 atau 6 gt (sperti mr. & mrs. Smith yg lupa tepatnya kapan hehe)
Sy saat menikah, apalagi sdh 2 mnggu menjelang pernikahan, sy diwanti2 utk tidak keluar sm skali. Kalau namanya sih dipingit ya. Sy dibilangin kalau org mau menikah itu wangi, sangat wangi sekali: entah jd rentan berantem sm calon, entah kecelakaan, entah org terdekat kenapa2.
Percaya tdk percaya, tp better kt diem aja deh dirumah. Simple nya sih gt.
Sewaktu itu semakin banyak hal yg harus dilakukan, makin banyak hal yg harus dikerjakan, namun sy & suami dilarang kemana2. Jg dilarang ketemu (biar mlm prtama wangi, katanya)
Mama mertua sy, lg belanja keperluan & siap2 utk pernikahan. Tiba2 ojek yg dia naikin jalan saat kaki mama sy sdh naik setengah ke motor dy. Jadilah jatuh mama sy.
Dan apa yg terjadi? Kakinya retak saudara saudara.
Sedih sekali waktu itu dikala itungan pernikahan tinggal hitungan hari. Namun puji Tuhan semua berjalan lancar walau mama mertua memakai kursi roda di hari spesial tsb. Dan puji Tuhan beliau jg sdh sembuh total.
Namun pengalaman tsb membuat sy percaya: better jgn kemana2 saat mendekati hari H. Antara bkl berantem si pasangan (ada yg blg bkl diuji), ada jg yg blg rawan kecelakaan.
Namun kembali lg, percaya ga percaya.
Sy sih percaya 14 hari sebelum pernikahan kt harusnya mempersiapkan hati, mempersiapkan diri utk menikahi seseorg yg kt cintai seumur hidup. Tdk bs terikat dg org lain seumur2. Apakah pasangan kt pantas mendampingi kt seumur hidup?
Renungi itu 14 hari sebelum hari H, itung2 jaga hati jaga perasaan jaga diri ☺️
Bagaimana pernikahan yang dilaksanakan di luar Indonesia dikatakan sah?
Karena sesudah melangsungkan pernikahan di luar negeri (negara di mana kamu & pasangan) melakukan pernikahan, kamu pun saat pulang ke Indonesia, mendaftarkan pernikahan tersebut ke Dukcapil. Lalu, dari Dukcapil dikasih surat selembar, semacam sertifikat pernikahan campuran. Jangan lupa sertakanRead more
Karena sesudah melangsungkan pernikahan di luar negeri (negara di mana kamu & pasangan) melakukan pernikahan, kamu pun saat pulang ke Indonesia, mendaftarkan pernikahan tersebut ke Dukcapil. Lalu, dari Dukcapil dikasih surat selembar, semacam sertifikat pernikahan campuran. Jangan lupa sertakan foto rendengan latar belakang merah ya kalau pernikahan antarbangsa. 😉
See lessBagaimana proses kalian mendaftar nikah di KUA? Apakah lama prosesnya? Apakah betul biayanya 600 ribu?
Prosesnya tidak lama. Pastikan semua dokumen yg diperlukan sudah lengkap. Untuk dokumen yg dibutuhkan untuk daftar nikah bisa ditanya langsung ke KUA nya. Usahakan jangan terlalu jauh atau terlalu mepet dari tanggal nikah. Karena pengalaman saya, dokumen saya ditolak KUA karena tanggal nikah saya maRead more
Prosesnya tidak lama. Pastikan semua dokumen yg diperlukan sudah lengkap. Untuk dokumen yg dibutuhkan untuk daftar nikah bisa ditanya langsung ke KUA nya.
See lessUsahakan jangan terlalu jauh atau terlalu mepet dari tanggal nikah. Karena pengalaman saya, dokumen saya ditolak KUA karena tanggal nikah saya masih jauh (kira-kira 3 bulanan), takut BASI katanya.
Biaya 600ribu itu kalau melaksanakan pernikahan di luar KUA. Di rumah, di masjid, atau di gedung. Saat pengajuan biasanya pihak KUA minta catin untuk melampirkan denah lokasi akad nikah (biar ga nyasar). Biaya yg 600ribu itu ditransfer ke virtual account, nanti setelah pemeriksaan berkas akan diberikan nomor VA pembayaran nya, bayarnya (kalau saya dulu) ke kantor pos.
Berapa lama jangka waktu lamaran ke pernikahan yang ideal?
Kalau idealnya nggak ada patokkan kapan harus dilakukan pernikahan. Bila udah lamaran segerakan untuk melakukan pernikahan.
Kalau idealnya nggak ada patokkan kapan harus dilakukan pernikahan. Bila udah lamaran segerakan untuk melakukan pernikahan.
See lessBoleh gak sih gak menikah?
Boleh jika itu memang pilihan sendiri. Setiap pilihan menikah atau tidak tentu saja sudah memikirkan plus minusnya. Hidup hanya sekali, maka pilihlah pilihan yang membuat keadaanmu terasa lebih baik. Jangan terlalu menggantungkan harapan bahwa akan bahagia sepenuhnya atas pilihan hidup yang diambil.Read more
Boleh jika itu memang pilihan sendiri. Setiap pilihan menikah atau tidak tentu saja sudah memikirkan plus minusnya.
See lessHidup hanya sekali, maka pilihlah pilihan yang membuat keadaanmu terasa lebih baik. Jangan terlalu menggantungkan harapan bahwa akan bahagia sepenuhnya atas pilihan hidup yang diambil.
Dalam pernikahan, ada bahagia dan ada yang tidak, begitupun dengan memilih melajang seumur hidup. Memilih tidak menikah tentu saja salah satunya terhindar dari problem pernikahan, ada banyak contoh pernikahan yang di dalamnya terdapat KDRT, perselingkuhan, tekanan mental dll. Ketika memilih hidup sendiri sudah pasti hal tsb tidak mengalami bukan? Namun ada banyak kok pernikahan yang bahagia, memang setiap hubungan ada ujian dengan ujian yang berbeda setiap orangnya.
Nah jika memilih melajang selain hidup terhindar dari berbagai drama pernikahan, bisa menentukan pilihan sendiri tanpa harus memikirkan keluarga, bebas menikmati hidup sendiri apalagi jika mempunyai banyak privilege atau uang akan lebih menyenangkan bisa mengunjungi berbagai tempat, mencari pengalaman lebih banyak. Dengan pilihan tsb juga ada resikonya seperti kerap kali hadir rasa sepi tanpa ada partner untuk berbagi segala hal. Setelah mempertimbangkan dengan matang silahkan jalani saja apa yang dikehendaki. Kita punya kendali atas kehidupan sendiri.
Di usia berapakah Anda menikah atau berencana untuk menikah?
Sejujurnya saya ga punya ambisi untuk itu. Di saat usia saya masih di bawah 25 tahun yang saya pikirkan gimana punya stable income aja atau setidaknya monthly salary yang bisa modalin saya jalan-jalan 🤣 Tapi kebetulan pada usia segitu saya sedang patah hati jadi end-up nya selalu ke hubungan yang tiRead more
Sejujurnya saya ga punya ambisi untuk itu. Di saat usia saya masih di bawah 25 tahun yang saya pikirkan gimana punya stable income aja atau setidaknya monthly salary yang bisa modalin saya jalan-jalan 🤣 Tapi kebetulan pada usia segitu saya sedang patah hati jadi end-up nya selalu ke hubungan yang tidak sehat tapi maksain sehat. Et ancur. Tambah lagi udah lewat usia 25 satu per satu teman main mulai berkurang karena pada udah menikah, jadi saya menyusun target setidaknya di usia sebelum 30 saya merasa harus menikah. Makin ancur. Wkwkkwkw.
See lessAkhirnya karena udah ikhlas, jadi ga kepikiran lagi. Ngejalanin hidup yaudah ngejalanin aja, lakuin semua yang saya sukai, jadi diri saya sendiri aja tanpa terpatok sama segala macam konstruksi sosial. Intinya dah bodo amat bahkan cenderung skeptis wkwkkw
Lah malah nikah.
Di usia saya 32 tahun. Sama pasangan saya yang adalah senior dulu di kampus. Saya angkatan 2007, dia angkatan 2003. Ga pernah ngobrol dulu cuman tau-tau-an nama aja. Anjir malah nikah, padahal awal mulanya dari ga sengaja ketemu di kedai kopi terus ngobrol 😭
Btw i knw that marriage is a hard work and not always about a happy picture on insta feeds, but I feel grateful to met him. Karena saya dan suami sama-sama bukan manusia yang sempurna dan juga punya masa lalu, dan telah menyadari kekurangan masing-masing… maka kami saling terbuka, menerima dan berani untuk berkomitmen untuk menjaga satu sama lain. So this is how it feels to married when you’re really ready. Jadi pesanku, do not rush ya gaes. There is no happy ending dan bla bla bla, tenang ajaaa… toh selama masih hidup kita pasti akan terus berproses kok😊
Seberapa perlukah mencantumkan gelar akademik di undangan pernikahan?
Pernah kepengaruh jawaban edgy semacam "Yaelah biar apa?" Sampe aku tamat S2 di kampus kuning. Dapat undangan nikah dari pasangan yang sama-sama ambil S2 meskipun berbeda kampus & jurusan. Yg seperti mereka yg seharusnya disebut couple goals menurutku. Saling nguatin pas kerja-berjuang nabung buRead more
Pernah kepengaruh jawaban edgy semacam “Yaelah biar apa?”
See lessSampe aku tamat S2 di kampus kuning. Dapat undangan nikah dari pasangan yang sama-sama ambil S2 meskipun berbeda kampus & jurusan. Yg seperti mereka yg seharusnya disebut couple goals menurutku. Saling nguatin pas kerja-berjuang nabung buat nikah-sembari menyelesaikan pendidikan S2nya.
Lalu undangan digital dari kedua mempelai masuk di wa saya. Hal pertama yang saya rasakan, haru biru ikut bahagia melihat perjuangan keduanya menamatkan pendidikan dengan segala aral melintangnya.
Hal kemudian yang saya lihat, ternyata Ibu dari mempelai perempuan juga memiliki gelar magister & ayah mempelai perempuan hanya bergelar sarjana. Saya selalu salut dengan pria yang bisa menerima perempuannya yang menggapai pendidikan lebih tinggi.
Dari hal ini pandangan saya berubah.
Biarlah orang menikmati hasil lelahnya menyelesaikan pendidikannya tersebut. Sebab untuk mendapat gelar akademis itu privillege. Apalagi sampai jenjang tinggi.
Perkara “Tasya Kamila saja tidak pakai.” Eyalah Tasya tidak pakai tapi 1 Indonesia tau ia & suaminya berpendidikan tinggi, toh. Apa sulitnya menghargai kebanggaan orang lain? 😊