Bridals Gown

Saya pribadi juga mengagumi gaun pengantin dari kerajaan Britania Raya: Ratu Elizabeth II, Duchess of Cambridge, Putri Diana, Putri Eugenie, Lady Gabriella Windsor dan Putri Beatrice. Namun kalau sebelumnya mbak Amalia Kobayashi telah membicarakan gaun pengantin dari Monako dan BRF, kali ini saya akan memberikan gaun pengantin kerajaan favorit saya yang bukan dari BRF, hehehe.

• Countess Stephanie de Lannoy saat menikahi Pangeran Guillaume dari Luksemburg, mengenakan gaun pengantin karya Elli Saab.

• Putri Mahkota Victoria dari Swedia dan Daniel Westling.

• Maxima Zorreguieta saat menikah dengan Pangeran Willem-Alexander (Prince of Orange), dan saat ini telah menjadi Raja dan Ratu Belanda.

• Beatrice Borromeo dan Pierre Casiraghi.

Beatrice tidak memiliki gelar putri, namun dia berasal dari keluarga Borromeo, sebuah keluarga bangsawan lama di Italia. Pierre sendiri adalah anak dari Putri Caroline dari Monako dan tidak memiliki gelar/titel kerajaan. Mereka menikah secara sipil di Monako terlebih dahulu, lalu secara agama di pulau pribadi milik keluarga Beatrice di Italia. Untuk pernikahannya, Beatrice mengenakan tiga gaun yang berbeda karya para desainer terkenal Italia.
Di pernikahan sipil.


Saat pemberkatan.


Gaun resepsi pernikahan

• Mette-Marit Tjessem Høiby dan Putra Mahkota Haakon dari Norwegia. Kalau yang ini sih menurut saya gaunnya simpel namun terlihat elegan dan klasik, seperti gaun-gaun ala jaman medieval gitu. Buket bunganya unik sangat, beda banget dengan buket bunga pernikahan kerajaan yang lain hahaha.

Saya hampir lupa, ada satu lagi gaun pengantin kerajaan favorit saya: Jetsun Pema saat menikah dengan raja Jigme dari Bhutan.



 

Pakaian adat Jawa tidak hanya terdiri dari satu macam saja, yang pakai siger juga ada.
Jawa Timur (kecuali Pulau Madura)

1. Malang Keprabon

2. Blitar Kartika Rukmi

3. Blitar Kresnayana

4. Bojonegoro Kebesaran

5. Mupus Braen Blambangan (Jawa & Osing Banyuwangi)

Jawa Tengah
6. Busana Dodotan atau Kampuh (baju ini ga hanya digunakan saat pernikahan saja, tapi juga biasa dikenakan saat upacara adat di keraton-keraton Kerajaan Jawa Tengah)

Saat berlangsungnya sungkêman

7. Busana Kanigaran (baju pernikahan yg biasa di pakai oleh para raja & keluarga Kasunanan Surakarta Hadiningrat). Busana ini jarang dipakai atau hampir ga dipakai oleh masyarakat pada umumnya, biasanya dipakai oleh orang-orang penting (selain Kasunanan) di Surakarta.

Daerah Istimewa Yogyakarta
8. Busana Paès Agêng
Busana yang biasa dipakai oleh keluarga Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dalam acara akad dan panggih (upacara bertemunya pengantin pria dan wanita). Dipakai juga oleh masyarakat Jawa pada umumnya di luar DIY.

9. Busana Paès Jangan Mênir
Busana paes jangan menir dipakai oleh keluarga Keraton Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dalam upacara boyongan (memboyong pengantin wanita ke kediaman pria setelah peresmian). Saat ini, busana ini dipakai oleh masyarakat umum pada upacara apapun dalam pernikahan. Bukan hanya warga Jawa Jogja saja tapi juga warga Jawa di Jawa Tengah & Jawa di Jawa Timur.

Saat berlangsungnya sungkêman

10. Busana Jogja Putri
Busana ini digunakan oleh putri keraton Yogyakarta pada upacara Sepasaran, yaitu upacara 5 harian setelah upacara Panggih.

11. Busana Kêsatrian Agêng
Busana Kesatrian Ageng bersifat semi-formal yang dipakai ketika acara resepsi atau syukuran pernikahan. Biasanya busana ini juga dipakai oleh Ngarsa Dalem dan putra-putri keraton di tanggal 20 malam bulan Maulud. Hal tersebut membuat busana ini juga disebut dengan busana Malam Selikuran.

12. Busana Kêsatrian
Busana Kesatrian bersifat semi-formal namun lebih sederhana dari busana kestarian ageng, dipakai ketika saat resepsi atau syukuran pernikahan.

13. Busana Solo Basahan

Aceh. Bukan karena saya orang Aceh. Tapi karena perspektive orang Aceh terhadap wanita Aceh. Hanya orang Aceh yang wanitanya memakai celana panjang sama seperti para prianya. Selain memudahkan yg memakai untuk berjalan dan beraktivitas, ini juga menunjukkan bahwa perempuan Aceh adalah wanita pekerja keras dan memiliki hak yang sama pada tatanan sosialnya.

Kalau bisa buat sendiri, buat sendiri dong!
Hemat budget Mana Mana. Meski sewa juga, tahu kan sewa gaun nikah juga disesuaikan dengan modelnya, apalagi model baru Dan belum pernah dipakai, jutaan kan. Kalau punya waktu Dan bisa buat sendiri. Itu hemat budget banyak sekali lho. Alokasi budget yang harusnya untuk sewa gaun, bisa untuk sewa hotel bintang lima selama 2–3 Hari. Bener ga? Lebih memorable.
Sekalian budget untuk sewa gaun orang tua, kalo perlu buat sendiri. Selisih budgetnya bisa untuk beli tiket bulan madu. Asik!!
Setelah selesai pernikahan, gaun orang tua bisa dijual kembali dengan harga tertentu. Masih bisa jadi duit.
Tapi itu kalau anda bisa buat sendiri, dan punya waktu ya. Kalau tidak punya waktu, ya…
Sewalah, apalagi